Dukung Kondusivitas Pasca Pemilu 2024, Ini Seruan Mahasiswa Makassar
Ketua PMII Makassar, Ma’ruf Pangewa
MAKASSAR -- Dalam rangka mendukung penuh terwujudnya kondusivitas sosial dan politik pasca Pemilu 2024, perwakilan mahasiswa Makassar menyampaikan peran penting masyarakat untuk menjaga demokrasi di Indonesia.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Makassar, Ma’ruf Pangewa menuturkan bahwa seluruh masyarakat harus menyadari bagaimana pentingnya kondusivitas pasca Pemilu.
“Sebagai bagian dari masyarakat yang terlibat dalam proses demokrasi, kita perlu memahami betapa pentingnya menjaga kondusivitas pasca Pemilu,” kata Ma’ruf.
Karena, lanjutnya, dengan terus menjaga kondusivitas pasca Pemilu juga akan menjadikan pelaksanaan kontestasi politik sebagai representasi demokrasi yang sehat, di mana semua pihak berkesempatan sama menyuarakan pilihan mereka.
“Pemilu adalah momen penting dalam demokrasi, di mana kita semua memiliki kesempatan untuk menyuarakan pilihan-pilihan kita,” ungkap Ma’ruf Pangewa.
Meski begitu, terdapat beberapa tantangan dalam Pemilu, salah satunya yakni kemunculan perbedaan pendapat yang cukup tajam diantara masyarakat.
“Setelah Pemilu terkadang muncul perbedaan pendapat yang cukup tajam antara pihak-pihak yang bersaing. Memang perbedaan itu merupakan sebuah keniscayaan,” ujar Ketua PMII Makassar tersebut.
Akan tetapi nyatanya dengan seluruh tantangan tersebut, bangsa ini berhasil melaksanaan pesta demokrasi dengan penuh kondusivitas sehingga patut diapresiasi.
“Kita perlu berbangga karena Pemilu 2024 di Indonesia dianggap sukses dan mendapat apresiasi atas kondusivitasnya,” imbaunya.
Ma’ruf Pangewa menambahkan bahwa salah satu upaya masyarakat untuk terus menjaga stabilitas sosial dan politik pasca Pemilu adalah dengan tidak mudah terpengaruh provokasi dan berita hoaks di media sosial.
“Masyarakat perlu terus menjaga stabilitas politik dengan bijaksana dan menahan diri dari provokasi serta penyebaran informasi yang tidak terverifikasi,” tegasnya.
Baca juga:
Anggaran Tanam Pisang Rp150 Miliar di APBD Pokok 2024, Pembangunan Stadion Terancam Batal Lagi
Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (HMMI) Sulsel-Bar, Muh. Ikbal Agus Arisandi menyampaikan bahwa media massa memiliki peran penting dalam negara penganut demokrasi seperti bangsa ini.
Sehingga baginya, media massa harus terus menjunjung netralitas sebagai upaya menciptakan stabilitas sosial dan politik pasca Pemilu.
“Media massa adalah pilar keempat dari demokrasi sehingga sangat dibutuhkan netralitas pers untuk mewujudkan dan menciptakan stabilitas politik pasca Pemilu,” katanya.
Pasalnya, apapun yang disajikan oleh media nantinya akan menjadi bahan konsumsi publik sebagai sumber informasi, sehingga insan pers harus menjunjung faktualitas mereka.
“Untuk menghindari berita hoaks, pers harus betul-betul menulis berita yang faktual dan jelas sumbernya,” ujar Kabid Agitasi dan Propaganda DPC GMNI Kota Makassar itu.
Bukan hanya media, namun dalam hal ini, masyarakat juga menjadi pemegang kunci terwujudnya kedamaian atau stabilitas sosial dan politik pasca Pemilu 2024.
Maka dari itu, masyarakat harus mampu menghargai adanya perbedaan pandangan atau pendapat dalam politik.
“Tentunya masyarakat harus sadar dan paham bahwa setiap individu memiliki kebebasan dan hak berpendapat sehingga harus menghargai setiap pendapat orang lain. Masyarakat jangan berfanatik dalam berpolitik dan harus mempercayakan hasil rekap dari KPU,” pungkasnya. (*)
Laporan: Muh. Takbir
Comments (0)
There are no comments yet