Danny Pomanto
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan bakal melakukan perombakan jabatan besar-besaran pada Desember 2023 mendatang. Disebut sebanyak 350 jabatan eselon IV yang lowong bakal diisi.
"Ya. Insyaallah (perombakan). Dekat-dekat mi ini. Sehingga saya kira, kita tunggu saja tanggal harinya. Yang jelas, pasti Desember," ujar Danny Pomanto kepada wartawan di Kantor DPRD Kota Makassar, Rabu (29/11/2023) malam.
Danny mengatakan pergeseran besar-besaran itu bakal dilakukan usai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Makassar merampungkan laporan pertanggungjawabannya. Kini laporan pertanggungjawaban itu sedang disusun.
"Cuma memang tadi lagi kepala dinas (Kepala BKD) saya mulai sampaikan. Bahwa pulang dari Bali kita akan itu (lakukan mutasi). Kepala dinas bermohon bahwa pertanggungjawaban itu belum selesai, karena di akhir tahun. Mereka lagi menyusun pertanggungjawaban," terang Danny.
Danny mengungkapkan ada 350 jabatan eselon IV yang masih lowong. Pengisian jabatan lowong itu sesuai dengan usulan DPRD saat rapat paripurna penetapan APBD Makassar 2024.
"Kita 350 (jabatan eselon IV) yang kosong. Kita isi seperti harapannya Pak Syahruddin (legislator fraksi PAN) tadi," jelasnya.
Di sisi lain, Danny juga mengungkap proses job fit untuk Eselon II telah dirampungkan. Dia mengatakan akan ada pejabat Eselon II yang bakal dinonjobkan imbas job fit tersebut.
Baca juga:
PNUP Latih Mitigasi Resiko & Pembuatan Sarmut Seluruh Unit Penunjang & Prodi
"Sudah. Pasti ada nonjob," sebutnya.
Meski begitu, Danny enggan membocorkan pejabat eselon II yang dinonjobkan. Namun yang jelas, kata Danny, pejabat yang akan dinonjobkan itu adalah pegawai yang laporan kinerjanya tidak maksimal.
"Yang jelas sesuai dengan penilaiannya. Pokoknya siapa yang menurun, siapa yang tidak bunyi. Tidak aktif, tidak ada laporan, tidak ada data. Saya kira itu jelas," tegasnya.
Tidak hanya itu, Danny menuturkan hasil job fit tersebut akan ada pergeseran untuk pejabat eselon II. Danny menyebut pergeseran itu dilakukan demi mengoptimalkan kinerja dari pejabat-pejabat yang dimaksud itu.
"Pergseran itu ada 50% lebih ada bergeser. (Digeser) Karena tidak maksimal. Kita cari tempat yang lebih maksimal," pungkasnya. (*)
Comments (0)
There are no comments yet