Mulai 2024, Kabel Semrawut di Makassar Dialihkan ke Bawah Tanah
Danny Pomanto
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap rencana program prioritasnya di 2024 mendatang. Salah satunya berencana mengalihkan kabel semrawut di Kota Daeng ke bawah tanah.
Rencana tersebut diungkapkan Danny di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Makassar, Selasa (31/10/2023). Danny awalnya mengaku akan mengurangi proyek infrastruktur pada 2024 nanti.
"Jadi saya tahun depan itu sedikit mengurangi proyek-proyek bangunan, kecuali lanjutannya Macca, PAUD yang cukup bagus itu," kata Danny kepada wartawan.
Danny mengatakan program pembangunan tahun depan akan difokuskan pada pembenahan kabel di Makassar. Dia menyebut kabel semrawut akan dialihkan ke bawah tanah.
"Yang lain saya akan konsentrasi di perbaikan utilitas kota. Jadi semua kabel-kabel itu harus turun ke bawah tanah. Nah, makanya saya akan bikin ducting sherry, cukup mahal ya," ungkap Danny.
Danny memaparkan akan memulai penataan kabel dengan membangun sistem utilitas ke rumah-rumah warga. Sambungan kabel itu akan dibangun sekaligus membenahi jalur pedestrian.
"Sekaligus sambungan rumahnya disiapkan, daripada bongkar-bongkar nanti. Kemudian mengenai waste water-nya nanti dia bongkar, kan dia bongkar-bongkar masuk ke rumah. Ini kita siapkan sambungan rumah, sekaligus kita benahi pedestriannya fiks, tidak diubah-ubah lagi," papar Danny.
Dia menyebut ke depan tidak ada lagi penggalian utilitas setelah sistemnya dibangun. Sambungan kabel akan menggunakan infrastruktur yang telah dibangun.
"Karena tidak ada lagi penggalian jadi kita bikin adalah sistem utilitas yang akan datang, tidak ada lagi penggalian apa-apa, karena itu sudah di situ, tinggal ditaruh di situ," imbuhnya.
Danny juga mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar untuk melihat program serupa di Jakarta. Danny akan berkoordinasi dengan Australia atau Singapura yang sudah menerapkan sistem kabel bawah tanah.
Baca juga:
Akhirnya Hujan Guyur Kota Makassar
"Teman-teman ini PU saya suruh kirim ke BUMD. Saya suruh kirim ke Jakarta, bagi lihat. Kan di Jakarta juga tidak semua punya, jadi kawasan-kawasan baru oleh swasta, saya mau lihat itu sistemnya," ujar Danny.
"Saya lagi mau coba kontak teman-teman di Australia, kalau misalnya saya kirim ke Australia atau kirim ke Singapura nanti lihat itu bagaimana. Kita bikin sekali yang bagus begitu," tambahnya.
Danny mengaku tengah memetakan anggaran untuk merealisasikan program tersebut. Dia mengakui program ini memerlukan anggaran yang besar.
"Saya lagi cari uang, maksudnya menghemat uang untuk itu. Memang memerlukan dana yang cukup besar. Saya sih, kalau memang kita punya kemampuan sampai Rp 500 miliar, Rp 1,5 triliun, saya force ke situ. Supaya itu menjadi legasi saya, tidak ada lagi kabel-kabel di atas," kata dia.
Selain itu, Danny mengaku akan meminta komitmen perusahaan-perusahaan fiber optik (FO) untuk mewujudkan program kabel bawah tanah ini. Sebab kata Danny, jika itu tidak dilakukan maka kabel-kabel akan semakin semrawut.
"Ini kan kabel coba, liat itu kabel, kacau sekali. Tapi kita tidak boleh juga berhentikan itu karena butuh juga FO juga kota ini," ujarnya.
"Makanya semua itu saya minta pernyataan untuk harus masuk ke bawah, karena kalau di atas itu melanggar. Kenapa melanggar? Karena jenis restribusinya adalah sewa bawah tanah. Tapi butuhnya di udara, berarti kan salah Itu tidak sesuai kenyataan. Itu bisa jadi temuan itu. Tapi untuk sementara, iya makanya kita punya usaha kasih ke bawah," pungkasnya. (*)
Comments (0)
There are no comments yet