Soal Pemadaman Listrik di Makassar, Ombudsman Sulsel Mulai Lakukan Investigasi

- News
03 November 2023 19:54
Pemadaman listrik (ilustrasi)

MAKASSAR - Kepala Ombudsman Sulawesi Selatan (Sulsel) Ismu Iskandar menyebut telah menerima dua laporan dari masyarakat terkait pemadaman listrik bergilir oleh PLN yang melanda Kota Makassar dan sekitarnya sejak awal September 2023.

Salah satunya laporan yang diterima terkait lemahnya komunikasi publik dari pihak PLN kepada konsumen soal jadwal akurat pemadaman listrik bergilir.

"Sementara proses pemeriksaan, tapi tentunya kita berharap PLN dapat bekerja secara profesional, memaksimalkan semua sumber daya yang ada. Sehingga bisa meminimalisir kerugian oleh pengguna layanan," ujar Ismu, Rabu (1/11/2023).

Ia menargetkan hasil investigasi terkait kejadian listrik padam bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

"Menurut aturan, 60 hari. Tapi kami upayakan secepatnya selesai," katanya.

Menurut Ismu, dari hasil pemeriksaan tersebut akan disimpulkan apakah pihak PLN diminta memberi kompensasi atau ganti rugi kepada masyarakat atau hal lain. Semua tergantung dari hasil investigasi.

Ombudsman Sulsel, lanjut Ismu, menyadari keresahan yang dialami masyarakat akibat pemadaman listrik setiap harinya.

Termasuk saat pihaknya meninjau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Makassar, baik petugas maupun para napi mengeluhkan kondisi ini.

"Mereka semua mengeluh, termasuk saya," ungkapnya.

Baca juga:
Komitmen Bangun Negeri, Yasir Machmud Tegaskan Pengusaha Muda Sulsel Bersatu Dukung Prabowo-Gibran

Pemadaman listrik bergilir telah melanda Kota Makassar dan sekitarnya sejak awal September 2023. Setiap hari pemadaman dilakukan PT PLN (Persero) di wilayah tertentu dengan rata-rata 4-5 jam.

PLN menyebut situasi darurat ini akibat fenomena El nino. Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.

Menindaklanjuti pernyataan keadaan darurat dari Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 29 September 2023 dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar yang memprediksi fenomena El Nino akan berlanjut hingga awal 2024.

Dengan kondisi tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyebut sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.

Pihaknya mengklaim telah melakukan berbagai upaya mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang secara kontinyu terus dilakukan khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

"Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ungkap Andy melalui keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).

Andy menambahkan segala upaya telah dilakukan dengan merelokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia dengan tambahan daya sebesar 80 Megawatt (MW).

"Kami berharap upaya ini dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," pungkas Andy. (*) 

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment