Kantor PLN
MAKASSAR - Pemadaman listrik bergilir telah melanda Kota Makassar dan sekitarnya sejak awal September 2023. Setiap hari pemadaman dilakukan PT PLN (Persero) di wilayah tertentu dengan rata-rata 4-5 jam.
PLN menyebut situasi darurat ini akibat fenomena El nino. Musim Kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Menindaklanjuti pernyataan keadaan darurat dari Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 29 September 2023 dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar yang memprediksi fenomena El Nino akan berlanjut hingga awal 2024.
Dengan kondisi tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyebut sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Pihaknya mengklaim telah melakukan berbagai upaya mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang secara kontinyu terus dilakukan khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.
"Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ungkap Andy melalui keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Baca juga:
Lantunan Musik Ukulele Sambut Kehadiran Presiden Jokowi di Kawasan Pantai Semau
Andy menambahkan segala upaya telah dilakukan dengan merelokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia dengan tambahan daya sebesar 80 Megawatt (MW).
"Kami berharap upaya ini dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," pungkas Andy.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif menambahkan pihaknya sementara mengupayakan penambahan kapasitas pembangkit dengan melakukan relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia sebesar 80MW yang sudah sementara berproses.
Namun ia belum bisa memastikan kapan pemadaman listrik bergilir di Makassar akan berakhir.
"Kami upayakan secepat mungkin, karena proses relokasi tidak memakan waktu yang singkat juga," jelasnya. (*)
Comments (0)
There are no comments yet