Ketua Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar
MAKASSAR - Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) bakal membuka penjaringan calon rektor baru UMI.
Rencana itu diungkapkan Ketua Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar setelah Prof Basri Modding diberhentikan tetap sebagai Rektor.
Terlebih, seluruh senat UMI telah melakukan rapat dan bersepakat merekomendasikan pemberhentian Prof Basri Modding secara tetap.
Namun, rekomendasi itu masih akan dirapatkan dewan pembina dan pengurus yayasan Wakaf UMI, awal pekan depan.
"Setelah ada penetapan (pemberhentian Prof Basri Modding) akan dibuat dulu penjaringan calon rektor," kata Prof Masrurah Mokhtar ditemui seusai rapat senat di Menara UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (28/10/2023) sore.
Hal senada diungkapkan Plt Rektor UMI Prof Sufirman Rahman saat ditemui seusai rapat senat.
Menurutnya, dirinya yang ditunjuk sebagai Plt Rektor sudah berkewajiban menuntaskan polemik yang ada hingga mengawal jalannya pemilihan rektor yang baru.
Baca juga:
Laporkan Perilaku Suaminya, Ini Kisah Perjuangan Istri Dirut Taspen
"Tugas saya adalah akan memberi ruang yang besar pelaksanaan audit dan sementara berjalan, yang kedua adalah menjalankan tugas sehari-hari sebagai rektor," ujar Prof Sufirman.
"Tugas saya ketiga adalah mengantar atau mengawal proses pemilihan rektor yang baru. Siapapun yang terpilih seusai mekanisme harus berjalan lancar," terangnya.
Sebagai informasi, Rapat Senat Universitas Muslim Indonesia (UMI) merekomendasikan pemberhentian tetap Prof Dr Basri Modding sebagai Rektor priode (2022-2026).
Rapat senat lengkap itu berlangsung di lantai enam gedung Rektorat UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (28/10/2023) sore.
Ketua Yayasan Wakaf UMI, Prof Masrurah Mokhtar mengatakan, rapat yang digelar ini dihadiri oleh seluruh senat UMI.
"Ini memang kami lakukan untuk memberikan penguatan, terhadap apa yang kami tetapkan. Kami tidak akan melakukan sesuatu yang tidak didukung seluruh aspek," ujar Prof Masrurah. (*)
Comments (0)
There are no comments yet